#MediaSosial

12 Tips Ampuh Meningkatkan SEO Mesin Pencari Google (bagian 6 - terakhir)

12 Tips Ampuh Meningkatkan SEO Mesin Pencari Google (bagian 6 - terakhir)

Akhirnya tibalah kita pada bagian terakhir dari artikel serial dalam membahas tips-tips ampuh dalam meningkatkan SEO mesin pencari Google. Jika Anda belum pernah membaca artikel sebelumnya, jangan ketinggalan, kami sarankan mulai membaca dari artikel pertama. Silakan klik untuk membaca artikel tips SEO yang pertama.

Nah, dalam artikel sebelumnya kita sudah membahas mengenai tips ke-9 dan ke-10 dalam meningkatkan SEO mesin pencari Google, maka pada artikel ini kita akan mulai membahas mengenai tips yang ke-11 dan yang terakhir ke-12.

Tips-tips berikut ini adalah yang menjadi penutup rangkaian artikel ini, jadi perhatikan baik-baik, dan simak artikel berikut ini:

11.  Bounce Rate

Nah, ini penting. Perhatikan ini ya. Anda perlu mengenali dan mengerti istilah Bounce Rate. Apakah itu yang disebut dengan bounce rate?

Bounce dalam bahasa Indonesia diartikan sebagai melambung. Jika Anda memegang sebuah bola basket, kemudian menjatuhkan bola tersebut, maka bola tersebut akan jatuh turun, menyentuh lantai, kemudian bola akan melambung naik kembali.

Bola basket yang melambung

Perhatikan kata melambung dalam cerita di atas sebagai sebuah analogi untuk pembahasan kita kali ini.

Bola basket dalam cerita di atas diibaratkan sebagai pengunjung website Anda.

Sedangkan lantai diibaratkan sebagai website Anda.

Jika pengunjung Anda mengunjungi website Anda, dan kemudian setelah melihat halaman pertama, langsung “melambung” pergi, nah, inilah yang disebut dengan bounce. Kejadian bounce seperti bola basket yang menyentuh lantai sekali, langsung melambung pergi.

Jadi bounce adalah kejadian dimana pengunjung website Anda datang dan langsung pergi dalam waktu cepat.

Bounce rate adalah tingkat bounce dari website Anda. Ini adalah nilai yang diberikan oleh Google kepada website Anda menyangkut persentase orang yang bounce dari jumlah keseluruhan pengunjung.

Jika bounce rate =  50%, artinya 50% dari jumlah pengunjung website Anda akan langsung pergi ketika mereka melihat halaman pertama website Anda.

Perhatikan ini:

Bounce adalah kejadian yang ingin Anda hindari.

Anda tidak boleh membiarkan pengunjung pergi dari website Anda setelah mereka hanya melihat halaman pertama.

Anda ingin bounce rate Anda seminimal mungkin, persentase sekecil mungkin.

Pertanyaannya adalah:

Mengapa pengunjung pergi setelah melihat halaman pertama?

Kemungkinan besar jawabannya adalah: karena mereka tidak menemukan apa yang mereka cari.

Posisikan diri Anda berada dalam posisi pengunjung. Jika Anda sedang mencari produk smartphone, kemudian Anda mencari di Google dengan kata kunci “smartphone”, kemudian Anda diarahkan ke sebuah website toko online. Begitu website toko online tersebut terbuka, ternyata yang Anda lihat di seluruh halaman pertama tersebut adalah sepatu.

Apakah Anda akan terus membaca website tersebut?

Tentu tidak! Anda sedang mencari smartphone, bukan sepatu. Pasti Anda tidak akan berlama-lama di website toko sepatu tersebut, mungkin sekitar 2 detik, Anda akan langsung tutup, dan cari website lainnya di Google. Inilah kejadian bounce.

Nah, Anda perlu menghindari kejadian bounce seperti itu. Mengapa?

Karena Google bisa mendeteksi terjadinya bounce pada website Anda.

Ketika seorang pengunjung meninggalkan website Anda dengan cepat (tanpa berinteraksi dengan halaman pertama), maka hal ini diartikan oleh Google sebagai kurangnya kualitas website Anda, khususnya dalam menyajikan informasi yang dibutuhkan pengunjung.

Ketika Google mendeteksi terjadinya Bounce, maka score atau nilai SEO website Anda akan dikurangi oleh Google dan berakibat rangking website Anda akan turun sedikit demi sedikit.

Anda perlu menghindari terjadinya Bounce

Bagaimana cara menghindari bounce?

Caranya adalah dengan memastikan agar pengunjung website Anda menemukan apa yang mereka cari dan jangan pergi dulu sebelum melakukan klik sesuatu atau pergi ke halaman berikutnya (halaman kedua dan seterusnya).

Pastikan Anda mengikuti tips berikut ini agar terhindar dari bounce:

  1. Sediakan link internal pada halaman web Anda.
    Ini gunanya adalah agar pengunjung bisa klik dan diarahkan ke halaman kedua dan seterusnya. Link internal adalah link yang menuju ke halaman lain yang masih berada di dalam lingkup website Anda (bukan ke website orang lain).
  2. Sehubungan dengan poin nomor 1 di atas, hindari design website yang hanya terdiri dari 1 (satu) halaman saja, karena dengan demikian pengunjung Anda tidak bisa klik untuk menuju ke halaman yang lain.
    Ketahuilah bahwa ada design website yang menyediakan link-link pada menu, tetapi jika di-klik hanya menuju ke bagian bawah dari halaman yang sama, tidak membuka ke halaman yang lain.
  3. Sediakan tulisan yang menarik.
    Tulisan yang menarik akan membuat para pengunjung website Anda gemar berlama-lama di website Anda. Mereka akan membaca tulisan Anda paling sedikit 5 menit atau lebih. Tulisan yang menarik akan membuat pengunjung website Anda, berlama-lama di website Anda. Hal ini sudah dianggap menghindari bounce.
  4. Sediakan gambar yang menarik.
    Sudah cukup jelas. Gambar yang menarik akan membuat pengunjung website Anda, berlama-lama di website Anda. Dan ini penting untuk menghindari bounce. Gambar yang dimaksud tidak melulu harus berupa foto, bisa juga berupa diagram / chart (bar chart, pie chart, dll), atau bisa juga berupa tabel, ilustrasi, dan lain-lain.
  5. Sediakan video yang menarik.
    Ini trik yang bagus. Video yang menarik akan membuat pengunjung website Anda, berlama-lama di website Anda. Perhatikan ini ya, pengunjung Anda harus menonton video tersebut di website Anda, bukan di website Youtube.
    Bagaimana caranya?
    Perhatikan tutorial berikut ini mengenai cara memasang video dari Youtube di website Anda, dengan menggunakan fitur embed, silakan KLIK di sini.
  6. Yang terakhir ini penting, karena sering menjadi kesalahan dalam banyak website:
    Gunakan design website yang clean.
    Jangan terlalu rame dengan design website Anda.
    Tampilkan hal-hal yang penting dan perlu saja. Jika memang tidak penting, Anda tidak usah memasang di website Anda hal-hal seperti: kurs dollar, jam (waktu lokal / internasional), kalender, ramalan cuaca, feed berita umum nasional / internasional, statistik pengunjung, atau widget-widget lainnya yang tidak perlu.

 

Ingatlah bahwa di zaman era informasi ini, para pengunjung Anda memiliki berton-ton informasi yang bisa mereka dapatkan dalam hitungan detik. Mereka tidak punya waktu untuk berlama-lama di website Anda apabila website Anda tidak memberikan apa yang mereka cari.

Kendatipun website Anda ternyata memiliki hal yang mereka cari, jika website Anda terlalu rame, bisa menyebabkan mereka sulit menemukan hal yang mereka cari. Dan kebanyakan pengunjung tidak punya kesabaran untuk mencari di antara banyaknya item (yg tidak penting) dalam website Anda, mereka cenderung akan pergi ke website lain yang lebih mudah dalam menemukan hal yang mereka cari.

 

12.  Mobile Friendly Website

Yang terakhir ini sudah sangat jelas, tetapi karena sangat penting, dan masih banyak website di zaman sekarang yang masih belum mobile friendly, maka kami tetap harus tuliskan poin penting ini.

Di zaman sekarang, dimana semua orang masing-masing minimal punya satu smartphone, maka website Anda sudah mutlak wajib harus mobile friendly.

Berikut ini kami akan menyajikan statistik jumlah pengunjung yang menggunakan perangkat mobile (misalnya handphone / smartphone) berbanding dengan jumlah pengunjung yang menggunakan perangkat komputer desktop (misalnya PC atau laptop):

Data statistik kunjungan website menggunakan mobile devices

Pada tahun 2011, persentasi pengunjung dari mobile adalah sekitar 20%. Ini sudah cukup besar mengingat bahwa ada 1 dari 5 pengunjung Anda yang menggunakan perangkat mobile. Jadi jika pengunjung website Anda ada 10.000 orang per bulan. Maka ada 2000 orang yang mengunjunginya menggunakan mobile.

Pada tahun 2012, 2013, 2014 jumlah pengunjung yang menggunakan mobile terus menerus meningkat secara signifikan setiap tahunnya, hampir mencapai 10% per tahun.

Pada tahun 2014, menurut statista.com jumlah pengunjung mobile secara worldwide atau skala dunia telah mencapai 48.8%.

Dan pada tahun 2015, akhirnya untuk pertama kalinya dalam sejarah internet dunia, kita mencapai titik balik atau tipping point dimana jumlah pengunjung dari mobile devices melebihi jumlah pengunjung dari desktop PC ataupun laptop. Angka persentase pengunjung mobile pada tahun 2015 adalah 52.7%.

Dan trend ini diperkirakan masih akan terus berlanjut terus, hingga tidak diketahui kapan. Namun diperkirakan pada tahun 2019, kita akan memiliki pengunjung dari mobile devices sebanyak  63.4%.

Jika sekarang jumlah penduduk dunia sudah mencapai 7 milyar orang. Kira-kira sekitar 5 milyar orang sudah melek internet. Maka potensi pengunjung website Anda yang akan menggunakan mobile device adalah 52.7% x 5 milyar = 2.5 milyar pengunjung mobile. Bayangkan jika website Anda masih belum mobile friendly di saat ini? Berapa banyak pengunjung website dari mobile yang akan dikecewakan?

Dan biasanya apa yang dilakukan orang apabila berkunjung ke website yang belum mobile friendly?

Ya benar, mereka akan bounce. Mereka akan langsung pergi ke website lain yang sudah mobile friendly. Buat apa juga susah-susah baca tulisan kecil, geser kiri, geser kanan? Mendingan cari website lain yang sudah mobile friendly, bukan?

Mobile friendly atau istilah lainnya adalah responsive, adalah website yang bisa dilihat atau diakses melalui mobile dengan mudah dan bersahabat, yaitu ukuran tampilan website yang diakses tidak menjadi terlalu kecil atau terlalu besar.

Jika website terlalu kecil, maka akan sulit membaca tulisan yang tentunya akan menjadi lebih kecil lagi. Jika website terlalu besar, maka membacanya juga tetap sulit karena layar mobile itu kan kecil, sehingga terpaksa harus geser-geser kanan-kiri untuk membacanya.

Oleh karena itu, pastikan bahwa website Anda sudah mobile friendly. Pastikan web design Anda adalah web design yang responsive. Apa itu Responsive Web Design atau RWD?

Responsive Web Design adalah design website yang bersifat responsif, mampu me-respon terhadap lingkungannya, dalam hal ini adalah ukuran perangkat yang digunakan untuk menampilkan website tersebut. Bagaimana respon itu? Yaitu design website berubah mengikuti ukuran layar perangkat yang digunakan. Inilah yang dimaksud dengan responsive. Lebih lengkap mengenai hal responsive web design ini, silakan baca lebih lanjut dengan KLIK di sini.

Tulisan ini mengakhiri rangkaian 12 tips ampuh untuk meningkatkan SEO mesin pencari Google yang telah kami mulai beberapa waktu yang lalu. Tetapi Anda jangan khawatir, kami akan segera kembali dengan artikel-artikel atau rangkaian artikel baru yang juga menarik dan informatif.

Nantikan tulisan artikel kami berikutnya dengan cara pastikan Anda subscribe pada kami, supaya Anda mendapatkan pemberitahuan melalui email Anda jika ada artikel terbaru, sesegera mungkin setelah artikel tersebut dipublikasikan.

Bagaimana menurut Anda? Silakan share dan komentar pengalaman Anda pada kolom komentar yang tersedia di bawah ini. Kami senang jika Anda juga turut serta aktif berbagi cerita pada para pengunjung website ini supaya kita semua sama-sama berkembang dalam ilmu dan pengalaman.

Anda temukan artikel ini menarik? Tolong bantu kami untuk Like & share ya ke teman-teman Anda, KLIK pada media sosial di bawah:

Bergabunglah dengan #MediaSosial kami untuk mendapatkan info terkini dan artikel-artikel terbaru.
Mohon KLIK Like atau Suka pada tombol di bawah ini:

Ayo baca artikel selanjutnya...

Ada pertanyaan atau komentar?

Jangan ragu-ragu ditulis pada kolom di bawah ini. Pasti akan kami tanggapi. Terimakasih.

Like us on Facebook
Follow us on Twitter
Get Social
Google Plus Linked In Pinterest